1. Tujuan
1.1 Mengetahui dan memahami
sensor Strain Gauge dan sensor photodioda
1.2 Mampu menjelaskan prinsip
kerja sensor Strain Gauge dan sensor photodioda
1.3 Mampu mengaplikasikan
sensor Strain gauge dan sensor photodioda pada rangkaian
2. Komponen
2.1 Alat:
1. Ground
Berfungsi sebagai penghantar
arus listrik langsung ke bumi atau tanah.
2. Voltmeter DC
Difungsikan guna mengukur besarnya tegangan listrik
yang terdapat dalam suatu rangkaian listrik. Dimana, untuk penyusunannya
dilakukan secara paralel sesuai pada lokasi komponen yang sedang diukur.
3. Power supply
Power supply atay catu daya adalah suatu alt listrik
yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik maupun
elektronika lainnya.
2.2 Bahan:
1. IC Op Amp
Op amp tipe LM741 ini
dirangkai menjadi non inverting amplifier sebagai penguat tegangan.
2. Resistor
Digunakan untuk menghambat
arus agar tidak terlalu besar.
3. NPN Transistor
Digunakan untuk menghidupkan Motor.
Spesifikasi
1. DC current gain maksimal 800
2. Arus Collector kontinu (Ic) 100mA
3. Tegangan Base-Emitter (Vbe) 6V
4. Arus Base maksimal 5mA
4. Motor
Sebagai keluaran (output) yang
menyatakan rangkaian jalan ketika motor hidup.
5. LED BIRY
Sebagai indikator (Penanda Motor
Hidup)
Spesifikasi:
6. Sensor LM35
Digunakan untuk mendeteksi
suhu ruangan dengan output sebesar 10mV/Celcius.
Spesifikasi teknis:
· Kalibrasi
dalam satuan derajat celcius.
· Lineritas
+10 mV/ º C.
· Akurasi
0,5 º C pada suhu ruang.
· Range
+2 º C – 150 º C.
· Dioperasikan
pada catu daya 4 V – 30 V.
· Arus
yang mengalir kurang dari 60 μA.
7. Sensor HIH 5030
Alat ukur yang digunakan untuk membantu dalam proses
pengukuran atau pendefinisian yang suatu kelembaban uap air yang terkandung
dalam udara.
Spesifikasi teknis:
- Suhu Operasi -40 ° C hingga 85 ° C [-40 ° F hingga
185 ° F]
- Histeresis ± 2% RH
- Output Sinyal Tegangan analog
- Waktu Respon 5 detik 1 / e dalam udara yang bergerak
lambat
- Tegangan Suplai 3.3 Vdc typ.
- Akurasi (Best Fit Straight Line) ± 3.0% RH
- Tipe Paket Pasang permukaan
- Suplai Arus 500 µA
- Stabilitas pada 50% RH + 1,2% RH
3. Dasar Teori
3.1 Sensor LM35
Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyaikeluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.
IC
LM 35 ini tidak memerlukan pengkalibrasian atau penyetelan dari luar karena
ketelitiannya sampai lebih kurang seperempat derajat celcius pada temperature
ruang. Jangka sensor mulai dari – 55°C sampai dengan 150°C, IC LM35
penggunaannya sangat mudah, difungsikan sebagai kontrol dari indicator tampilan
catu daya terbelah. IC LM 35 dapat dialiri arus 60 μ A dari
supplay sehingga panas yang ditimbulkan sendiri sangat rendah kurang dari 0 ° C
di dalam suhu ruangan. Untuk mendeteksi suhu digunakan sebuah sensor suhu LM35
yang dapat dikalibrasikan langsung dalam C (celcius), LM35 ini difungsikan
sebagai basic temperature sensor.
3.2 Transistor NPN
Termasuk
dalam komponen semikonduktor aktif adalah transistor, Transistor sebenarnya
kepanjangan dari Transfer dan Varistor. Mengenal karakteristiknya
transistor terbagi dua kategori ialah Bipolar Junction
Transistor (BJT) dan Unipolar Transistor. Kerja
transistor pada dasarnya difungsikan sebagai saklar elektronik
(Switching) dan penguat sinyal (Amplifier).
Sekitar
tahun 1947an, Tiga orang ilmuwan fisika asal Amerika yaitu William
Shockley beserta rekannya John Barden, dan W. H
Brattain yang tergabung sebagai peneliti pada sebuah laboratorium
milik perusahaan AT&T Bell, merekalah yang berhasil pertama kali menemukan
Transistor. Transistor adalah nama yang diberikan oleh
ilmuwan John Robinson karena sifat kerjanya komponen ini yang
dapat menghantarkan energi dengan kekuatan daya hantar dapat ditentukan dengan
cara mengatur nilai tahanan pada bias pengontrolnya. Pernyataan ini sesuai
dengan kepanjangan kata dari transistor yaitu Transfer (Pemindahan) dan
Varistor (Variable Resistor). Dan sekitar tahun 1958an, komponen
transistor mulai digunakan pada rangkaian elektronik dalam projek-projek
penelitian para ilmuwan tersebut.
Jenis
Transistor:
1. Bipolar
Junction Transistor (BJT)
Bi artinya dua dan Polar asal
kata dari polarity yang artinya polaritas, dengan kata lain bipolar
junction transistor (BJT) adalah jenis Transistor yang memiliki dua
polaritas yaitu hole (lubang) atau elektron sebagai carier (pembawa) untuk
menghantarkan arus listrik. Prinsip dasar konstruksinya disusun seperti dari
dua buah dioda yang disambungkan pada kutub yang sama yaitu Anoda dengan anoda
sehingga menghasilkan transistor jenis NPN atau Katoda dengan katoda
yang menjadi transistor jenis PNP.
2. Unipolar
Junction Transistor (UJT
Pada transistor UJT hanya satu
polaritas saja yang dijadikan carier/pembawa muatan arus listrik, yaitu
elektron saja atau hole/lubangnya saja, tergantung dari jenis transistor UJT
tersebut. Karena prinsip kerjanya transistor ini berdasarkan dari efek
medan listrik, maka transistor UJT lebih dikenal dengan nama FET (Field Efect
Transistor) atau Transistor Efek Medan.
Rumus:
3.3 IC
OP AMP
Penguat
operasional atau yang dikenal sebagai Op-Amp merupakan suatu rangkaian
terintegrasi atau IC yang memiliki fungsi sebagai penguat sinyal, dengan
beberapa konfigurasi. Secara ideal Op-Amp memiliki impedansi masukan dan
penguatan yang tak berhingga serta impedansi keluaran sama dengan nol. Dalam
prakteknya, Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang besar serta
impedansi keluaran yang kecil.
b.
Inverting dan non inverting amplifier
Op-Amp
memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:
a. Penguat
tegangan tak berhingga (AV = ∼)
b. Impedansi
input tak berhingga (rin = ∼)
c. Impedansi
output nol (ro = 0) d. Bandwidth tak berhingga (BW = ∼)
d. Tegangan
offset nol pada tegangan input (Eo = 0 untuk Ein = 0)
3.4 Resistor
Resistor
atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki nilai
hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat
arus listrik yang mengalir melaluinya. Satuan
Resistor adalah Ohm (simbol: Ω) yang merupakan satuan SI
untuk resistansi listrik. Dalam sejarah, kata ohm itu diambil dari
nama salah seorang fisikawan hebat asal German bernama George Simon Ohm. Beliau
juga yang mencetuskan keberadaan hukum ohm yang masih berlaku hingga sekarang.
Rumus
dari Rangkaian Seri Resistor: Rtotal = R1 + R2 + R3 +
….. + Rn
Rumus
dari Rangkaian paralel Resistor: 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 +
1/R3 + ….. + 1/Rn
Rumus
resistor dengan hukum ohm: R = V/I
3.5 Sensor HIH 5030
Sensor
kelembaban adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk membantu dalam proses
pengukuran atau pendefinisian yang suatu kelembaban uap air yang terkandung
dalam udara. Jenis - jenis sensor kelembaban diantaranya Cspacitive Sensors, Electrical
conductivity Sensors, Thermal Conductivity Sensors, Optical Hygrometer, dan
Oscillating Hygrometer.
Kelebihan
Sensor HIH-5030:
· Beroperasi
hingga 2,7 V, ideal dalam sistem tenaga baterai dengan tegangan 3 V
· Didesain
dengan daya rendah
· Akurasi
ditingkatkan
· Waktu
respon yang cepat
· Stabil,
dengan penyimpangan yang rendah
· Tahan
dengan zat kimia
3.6 Motor
Motor
Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi
listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat
disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua
terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk
dapat menggerakannya. Motor Listrik DC ini biasanya digunakan pada
perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang menggunakan sumber listrik DC
seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC.
Pada
prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk
bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang
bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan
kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat
ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun
kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi
saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.
3.7 LED
LED
merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara
kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub
Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya
apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.
LED
terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan
junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah
proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang
murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika
LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke
Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah
yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type
material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan
memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
4. Prinsip Kerja
Pada rangkaian pengkondisi suhu ruangan ini, digunakan sensor LM 35, dimana nantinya pendingin akan menyala secara otomatis saat mendeteksi suhu ruangan telah mencapai suhu ≥ 30o C , dan penghangat akan menyala secara otomatis saat mendeteksi suhu ruangan < 16o C. Ketika suhu ruang mencapai ≥ 30 maka tegangan yang dikeluarkan oleh sensor akan diperbesar 10x oleh op amp non inverting amplifier. Maka arus akan masuk ke dalam komparator non inverting karena Vin > Vref (prinsip kerja komparator non inverting). Kemudian arus melalui resistor 100ohm dan ke kaki basis transistor, lalu keluar ke kaki emitter dan menuju Motor dan LED (sebagai indikator), lalu Motor (Cooling) akan menyala. dan arus berakhir di ground.
Suhu > 30o C |
Begitu juga sebaliknya, ketika suhu ruang mencapai
< 16 maka tegangan yang dikeluarkan
oleh sensor akan diperbesar 10x oleh op amp non inverting amplifier. maka arus
akan masuk ke dalam komparator inverting karena Vin < Vref (prinsip kerja
komnparator inverting). kemudian arus melalui resistor 100ohm dan ke kaki basis
transistor, lalu keluar ke kaki emitter dan menuju Motor dan LED (sebagai
indikator), lalu Motor (HATTER) akan menyala dan arus berakhir di ground.
Suhu < 16o C |
Saat sensor HIH-5030 mendeteksi kelembaban di sekitar,
maka logicstate akan berlogika 1. Tegangan yang di keluarkan yaitu 0,02 volt
per 1 RH, lalu tegangan akan mengalir melalui R1 dan akan dikuatkan oleh
Op-Amp. Setelah dikuatkan, tegangan akan masuk ke resistor R3 dan akan
dikuatkan kembali oleh Op-Amp untuk membalikkan tegangan dari negatif (-) ke
positif (+). Setelah itu tegangan akan masuk ke resistor R5 dan LED akan ON.
Jika logicstate berlogika 0 maka tidak ada tegangan yang mengalir sehingga LED
akan OFF. Ketika sensor kelembaban HIH 5030 mendetesi kelembaban sekitar
lingkungan semakin besar maka led akan semakin terang sebagai indikasi bahwa
kelembaban disekitar semakin tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar